Suprizal Tanjung's Surau

Aneka Ragam Tulisan Wartawan dan Lainnya

Berkunjung ke Makam Proklamator RI, Bung Hatta

Di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan

TIDAK pernah terpikirkan dari diri saya bahwa makam Proklamator RI Dr Drs H Mohammad Hatta atau lebih akrab dipanggil Bung Hatta terletak di bagian barat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Bung Hatta makam 8  A

Makam Bung Hatta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Hingga sebuah penemuan tak sengaja ketika mata saya menangkap dari luar jendela metromini yang saya tumpangi-sebuah bangunan bergaya Minang tampak mencolok di antara padatnya makam-makam umum.

Bung Hatta makam 2 image

Makam Bung Hatta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta

“Eh itu bangunan apa? Kok unik” celetuk saya kepada teman yang duduk di sebelah saya. Hingga akhirnya saya bisa membaca jelas sebuah tulisan yang melekat pada bangunan itu yang intinya memberitahu pelancong bahwa bangunan itu tempat disemayamkan almarhum Bung Hatta.

“Kita besok kalau ada waktu kesana yuk,” ajak saya kepada teman yang duduk di bangku sebelah saya.

Bung Hatta makam 1 image

Makam Bung Hatta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Saya melihat buku-buku di rak lemari. Yah hanya melihat. Akhir-akhir ini saya malas menyentuh buku. Dulu ketika masa sekolah, saya seminggu bisa menyelesaikan 3-4 buku, kini sebulan bisa 1-2 buku baru bisa selesai dibaca.

Bung Hatta makam 4 image

Makam Bung Hatta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

2 Tahun Kemudian

Sepertinya kejenuhan membaca buku saya sudah mencapai titik nadirnya. Tiba-tiba tanpa sengaja mata saya tertuju pada buku Untuk Negeriku karangan Bung Hatta. Sebuah memoar yang ditulis sendiri oleh pengarangnya. “Astaga, saya belum pernah mengunjungi makam beliau”

Bung Hatta makam 6 image

Makam Bung Hatta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Benak saya memutar kembali memori lama seperti rol film. Entah sudah terhitung berapa kali saya melewati jalan di Tanah Kusir setiap pengen jalan ke Blok M, PIM atau jalan-jalan ke arah Utara Jakarta dari Bintaro. Di antara kesempatan itu, belum pernah sekalipun saya mencoba mengunjungi makam Bung Hatta. Padahal saya sudah berjanji dalam diri bahwa saya akan mengunjungi makam beliau.

Bung Hatta makam 3 image

Makam Bung Hatta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Ada banyak alasan mengapa saya sangat mengagumi sosok Bung Hatta, salah satu founding fathers negara kita. Banyak hal dari sosok beliau yang kurang terekspos ke media.

Bung Hatta makam 5 image

Makam Bung Hatta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Saya mengagumi Bung Hatta karena beliau seorang diplomat ulung. Bisa tiga bahasa asing kalau ga salah. Kalau kita buka kembali buku sejarah keLas 6 SD, beliau salah satu orang yang dipercaya sebagai perwakilan delegasi indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).

Bung Hatta makam 7 image

Anak-anak memegang buku Bung Hatta.

Saya rasa tidak sembarangan orang yang menjadi perwakilan negeri ini ketika melakukan diplomasi dengan negara lain apalagi dengan negara penjajah. Butuh kelihaian dalam bernegosiasi. Padahal saat itu banyak tokoh-tokoh Indonesia yang menurut saya jago vokal, lantang menentang kolonialisme serta memiliki ilmu berdiplomasi dalam konteks bilateral.

Bung Hatta makam 12  A

Gapura makam dengan ukiran khas Minang

Membaca bku Bung Hatta yang berjudul Untuk Negeriku, saya diajak mengarungi kenangan Hatta dari Masa kecilnya hingga masa emerdekaan. Buku yang menurut saya memang benar-benar buku persembahan untuk generasi atau anak bangsa yang hidup di negeri ini. Banyak sekali sikap teladan yang dapat kita ambil dari beliau.

Bung Hatta makam 9  A

Prasasti berisikan kalimat penghargaan untuk Bung Hatta.

Apalagi ketika kita membaca buku biografi tentang Bung Hatta dari sudut pandang pihak ketiga karangan Dr Deliar Noor. Ada beberapa kisah unik dari beliau. Bagi saya, Bung Hatta adalah sosok yang hidupnya “lurus” saja. Religius iya, intelek apalagi, dan tentu adalah orang yang meletakkan dasar perekonomian kita. Gagasan beliau yang paling terkenal adalah koperasi.

Bung Hatta makam 11  A

Relief perjalanan hidup Bung Hatta.

Tidak pernah saya mendengar berita negatif sedikitpun tentangnya. Ada satu cerita yang membekas dalam ingatan saya mengenai sosok Bung Hatta yaitu Ketika beliau melakukan pembelaan di hadapan hakim di pengadilan Belanda. Waktu itu Hatta hanya seorang mahasiswa yang menuntut ilmu di negara penjajahnya, Belanda.

Hatta ditangkap karena dianggap melakukan perlawanan terhadap pemerintah Belanda melalui pergerakan perhimpunan mahasiswa Indonesia. Dengan posisi beliau yang tentu menjadi orang asing di tanah orang, sikap beliau dianggap terlalu berani.  Dia bisa dihukum mati atau dibunuh secara diam-diam oleh aparat disana. Toh dia hanya orang asing. Sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di negeri orang, tentu harapan kita adalah bisa kembali ke tanah air deñgan selamat dengan bekal ilmu yang kita miliki.

Kolonialisme menjadi isu sensitif di masa itu. Hatta memanfaatkan momentum tersebut. Pembelaannya yang tertuang dalam tulisan Indonesia Merdeka yang bila dibaca bisa sampai 3 jam. Lewat pembelaannya akhirnya beliau dibebaskan dan mampu meyakinkan hakim.

Hatta adalah sosok yang selalu menilai segala sesuatu berdasarkan hukum. Bila bertentangan dengan hukum, ia akan menolak.

Berkaca dari pengalaman Hatta, Pengadilan Den Haag, bisa dibilang pengadilan yang mungkin bisa dipercaya di dunia. Separatis pun berhak mengemukakan dan didengar pendapatnya. Itu mengapa masalah konflik internasional selalu diselesaikan disini. Kalau ga salah Mahkamah Internasional dulunya berpusat di sini.

Kenangan Hatta di masa lalu ini pernah membuat Presiden SBY membatalkan perjalanannya ke Belanda. Waktu itu anggota RMS di Belanda melayangkan tuntutan hukum kepada Indonesia di Den Haag.

Jam 8 pagi saya berangkat dari kosan di Bintaro. Tidak sampai 15 menit saya sudah tiba di Tanah Kusir. Pas sampai di Gerbang Masuk Makam Bung Hatta, saya memarkirkan sepeda motor. Masuk kesini tidak dipungut biaya lho. Gratis. Pemeliharaan makam Sang Proklamator ini berada dalam pengawasan Sekretariat Negara.

Juru Kunci makamnya sendiri adalah bapak yang sudah uzur berumur 58 tahun dan masih tercatat sebagai pegawai honorer. Lupa namanya. Kalo ga salah dia berasal dari Bangko, Jambi. Disana saya ajak ngobrol beliau dengan pengetahuan geografi saya yang masih terbatas tentang Kabupaten Bangko. Saya sebut Kerinci, Sungai Penuh, Kuala Tungkal, Sinjai dan lain-lain. Tampaknya dia senang sekali saya sedikit mengetahui banyak daerah di Jambi.

Ketika saya hendak masuk ke rumah makam Bung Hatta, di dalam sudah penuh dengan orang yang sedang berziarah. Semua berdiri di samping pusara dengan posisi telapak tangan hormat di kepala, seperti halnya kita hormat kepada Bendera Merah putih. Sejenak pun saya seperti larut ke dalam suatu dimensi yang penuh aroma perjuangan dan heroisme.

Naluri darah indonesia saya seperti serasa mendidih. Dalam hati saya merefleksi diri bahwa seberapa banyak bhakti yang saya beri untuk ibu pertiwi.

Bung Hatta dengan segala kerendahan hatinya, Jasa beliau akan selalu dikenang oleh putra-putri bangsa ini di masa mendatang. Perenungan ini berujung pada suatu titik kesadaran bahwa siapapun yang berbuat baik di dunia ini, dia akan selalu didoakan dan dikenang sepanjang masa. Dia telah menembus garis batas umur itu sendiri sejauh orang masih mengingatnya. ***

Berkunjung Ke Makam Bung Hatta

http://maryamaharani.blogspot.com/2012/03/relief-perjalanan-hidup-bung-hatta.html

October 10, 2013 - Posted by | Pagaruyung Minangkabau

No comments yet.

Leave a comment