Ketum DPD Soltan Kepri, Yanto: Siapapun Berhak Pimpin Kepri

Semua Bebas Berdemokrasi dan Berpolitik

Oleh SUPRIZAL TANJUNG, Batam

KEPRI membutuhkan seorang pemimpin berkualitas. Dalam artian kongkrit, mereka harus bisa merealisasikan pembangunan di daerah-daerah provinsi Kepri ini sama dan sejajar dengan kota Batam.

Sari Jaya Hotel, di Nagoya, Batam, Jumat 14 Juni 2013. F Suprizal Tanjung

”Sebelum pilkada mencapai titik final, kita meminta agar calon pemimpin Batam-Kepri ini bisa menyiapkan konsep pembangunan yang merata di provinsi termuda ini,” sebut Ketum LSM DPD Soltan Kepri, Yanto Aljabar dan Sekjennya, Muh Erfans Assad Al Hurr Syah,  di Sari Jaya Hotel, Senin (14/ 2/ 2005).

Ditambahkan Erfans, siapapun boleh memimpin daerah Batam dan provinsi Kepri. Isu putra daerah bagi Soltan tidak menjadi prioritas utama. Bagi Soltan yang dibangun dengan kekuatan dari berbagai komunitas anak bangsa di negeri ini, yang diperlukan Batam-Kepri adalah dedikasi, loyalitas, intelektual, dan kesamarataan.

Soltan melihat, tidak zamannya lagi mengedepankan isu kecil yang justru menjadi bumerang bagi pembangunan Batam-Kepri ke depan. Kalau memang seseorang tidak mampu untuk menggerakkan gerbong (Batam-Kepri) ini ke arah lebih baik. Maka orang tersebut harus besar hati  untuk mundur.

Kebebasan berdemokrasi dan berpolitik, lanjut Soltan, wajib diperoleh setiap individu di NKRI ini. Tapi, sebelumnya mari bercermin dan introspeksi dulu terhadap kekuatan-kekuatan seperti, ekonomi, kendaraan politik, dan intelektual yang menjadi syarat mutlak bagi seorang pemimpin.

Kalau syarat tadi telah dimiliki, sebut Erfans, calon tadi silahkan maju. Karena itu, akan didukung kuat dan direstui masyarakat.

”Ketika naik sebagai pemimpin, jangan lupa apa yang telah disebutkan. Ini akan menjadi bumerang pemimpin tadi untuk tetap eksis di kursinya,” ujar Erfans.

Jika dalam perjalanan nanti, papar Erfans, ternyata putra daerah mampu mememangkan kompetisi merebut kursi politik ini, maka Soltan akan menjaga, mengamankan, dan menghormati pemimpin aspirasi masyarakat tadi. ***