Beli Sepatu, Budhi S Yitno Tertinggal Kapal

Kisah Danguskamla Armabar, 25 Tahun Lalu

Oleh SUPRIZAL TANJUNG, Batam

Personel di lingkungan TNI dan Polri adalah sosok yang patuh pada aturan. Bagi mereka, ditugaskan dimana saja sudah biasa. Hal yang sama juga dialami Dagukamla Armabar yang baru Kolenel Laut (P) Budhi S Yitno.

Laksma Budhi S Yitno. F Suprizal Tanjung

Sebelum dilantik jadi Danguskamla Armabar mengantikan yuniornya Laksma TNI Soeparno, ia langsung teringat kenangannya 25 tahun lalu ketika berkunjung ke Batam.

Markas Gugus Keamanan Laut Armada Barat (Guskamla Armabar), di Batam, Senin 17 Juni 2013. F Suprizal Tanjung

‘’Dulu, 25 tahun lalu (sekitar tahun 1979, red) saat bertugas di kapal selam, saya singgah ke Batam untuk membeli sepatu merek big boss. Setelah dapat sepatu, saya ke-sore-an dan ketinggalan kapal. Sebagai hukuman saya dipindah, dan selanjutnya di sekolahkan ke Prancis. Dan sekarang saya kembali ke sini. Namun, bukan lagi untuk membeli sepatu, tapi untuk bertugas,’’ ujar Budhi, yang santai dan pandai melucu, saat malam pisah sambut Daguskamla Armabar di Planet Holiday Hotel, Jodoh, Batam, Senin malam (10/11/2004).

Budhi juga sempat mencandai yuniornya, Laksma TNI Soeparno saat berada di panggung. Intinya, meskipun dia (Budhi) lebih senior, ternyata Soeparno lebih beruntung karena pangkatnya lebih tinggi (daripada Budhi).  Namun semua dipaparkan dalam suasana santai, canda-candaan, dan penuh keakraban.

Hal paling berkesan di Batam menurutnya adalah banyak tamu dan banyak made, yang juga mirip dengan Bali.

‘’Jika di Bali banyak libur, maka Batam banyak tamu. Terus di Bali banyak made seperti made pastika, made anu dan made anu. Terus untuk Batam banyak made in Singapura, made in Malaysia dan made in Indonesia,’’ ujar perwira kelahiran Jawa Timur yang juga mantan Wakil Danlantamal di Makassar ini yang di sambut tawa para undangan.  ***